Kamis, 20 September 2012

Pembuatan Garam Mohr


Pembuatan Garam Mohr


I. Tujuan
  • Membuat garam mohr atau besi (II) ammonium sulfat (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
  • Menentukan banyaknya air kristal dalam garam mohr hasil percobaan
II. Dasar Teori 
               Ada dua bijih besi yang terpenting yaitu: hematit (Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4). Dan garam besi             (II) yang terpenting adalah garam besi (II) sulfat yang dibuat dari pelarutan besi atau besi (II) sulfida dengan asam sulfat encer, setelah itu larutan disaring, lalu diuapkan dan mengkristal menjadi FeSO4.7H2O yang berwarna hijau. Dalam skala besar garam ini dibuat dengan cara mengoksidasi perlahan-lahan FeS oleh udara yang mengandung air.
              Garam-garam besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO dalam larutan. Garam-garam ini mengandung kation Fe2+ dan berwarna sedikit hijau. Ion besi (II) dapat mudah dioksidasikan menjadi besi (III), maka merupakan zat pereduksi yang kuat. Semakin kurang asam larutan itu, semakin nyatalah efenya dalam suasana nertal atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan mengoksidasikan ion besi (II). Maka larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin disimpan untuk waktu yang agak lama.
              Garam besi (II) sulfat dapat bergabung dengan garam-garam sulfat dari garam alkali, membentuk suatu garam rangkap dengan rumus umum yang dapat digambarkan sebagai M2Fe(SO4).6H2O, dimana M merupakan simbol dari logam-logam seperti K, Rb, Cs, dan NH4. Rumus ini merupakan gabungan dua garam dengan anion yang sama atau identik yaitu M2SO4FeSO4.6H2O.
              Untuk garam rangkap dengan M adalah NH4, yang dibuat dengan jumlah mol besi (II) sulfat dan ammonium sulfat sama, maka hasil ini dikenal dengan garam mohr. Garam mohr dibuat dengan mencampurkan kedua garam sulfat dari besi (II) dan ammonium, dimana masing-masing garam dilarutkan sampai jenuh dan pada besi (II) ditambahkan sedikit asam. Pada saat pendinginan hasil campuran pada kedua garam di atas akan diperoleh kristal yang berwarna hijau kebiru-biruan dengan bentuk monoklin. Garam mohr tidak lain adalah garam rangkap besi (II) ammonium sulfat dengan rumus molekul (NH4)2FeSO4.6H2O atau (NH4)2(SO4)2.6H2O. 
              Garam mohr, besi ammonium sulfat, merupakan garam rangkap dari besi sulfat dan ammonium sulfat dengan rumus molekul [NH4]2[Fe][SO4]2.6H2O. Garam mohr lebih disukai daripada besi (II) sulfat untuk proses titrasi karena garam mohr tidak mudah terpengaruh oleh oksigen bebas di udara atau tidak mudah teroksidasi oleh udara bebas dibandingkan besi (II). 
               Kristal adalah suatu padatan atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atay struktur kristal yang sama, tapi secara umum, kebanyakan kristal berbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal. Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi. 

III. Alat dan Bahan
     Alat
  • Gelas piala
  • Gelas ukur
  • Neraca
     Bahan
  • Serbuk besi atau paku
  • Asam sulfat 10%
  • Ammonia pekat
 IV. Prosedur Kerja
       Larutan A
  • Serbuk besi seberat 3,5 gram dilarutkan ke dalam 50 ml asam sulfat 10%
  • Serbuk besi tersebut dipanaskan sampai hampir semua serbuk besi larut kemudian disaring ketika masih panas
  • Asam sulfat pekat ditambahkan sedikit pada filtrat (larutan serbuk besi yang telah disaring) kemudian diuapkan hingga membentuk kristal di permukaan larutan
     Larutan B 
  • H2SO10% sebanyak 50 ml dinetralkan dengan ammonia pekat
  • Larutan (NH4)2SO4 diuapkan hingga jenuh
     Larutan A dan B
  • Larutan A dan larutan B dicampurkan, kemudian didinginkan hingga terbentuk kristal berwarna hijau muda (dalam es batu)
  • Campuran larutan yang telah membentuk kristal tersebut kemudian dilarutkan kembali dalam sedikit air panas untuk mendapatkan garam mohr yang murni
  • Campuran larutan dibiarkan mengkristal kembali, kemudian garam mohr yang didapat ditimbang dengan neraca
  • Kristal ditentukan tingkat kemurniannya dengan kadar Fe dalam larutan mohr


0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar